"Pukul dua belas tepat terjadi kecelakaan antar truk dan mobil. Menewaskan dua orang dan dua anak yang mengalami luka kecil dan satu supir truk yang mengalami luka parah". Bau obat obatan khas rumah sakit membangunkan seorang anak yang bernama Javjayana, ia membuka mata kecilnya dan melirik sekitarnya. Suster memeriksa keadaannya, dan mengganti air infusnya. Anak itu terlihat kebingungan dengan perilaku orang dewasa yang sedang mengganti air infus itu, ia berusaha untuk mengatakan sesuatu tapi itu ia urungkan karena mendengar dari luar bahwa ada kecelakaan yang menimpa satu keluarga yang berencana akan piknik di taman kota. Ia berusaha mendudukkan dirinya dikasur rumah sakit itu, dan saat berasil mendudukkan diri di kasur itu ia langsung mencari keberadaan sang kakak.
Disisi yang lain..
Sang kakak masih tertidur lelap dengan bibir yang bisa dikatakan pucat. Dokter dan suster berusaha sebisanya untuk membuat anak itu sehat kembali namun sepertinya membutuhkan waktu yang lama. Seseorang memasuki ruangan itu. Dokter terkejut bahwa yang memasuki ruangan itu adalah adik sang pasien ini. Suster langsung mendatangi anak itu. Ia bertanya "itu, kakakku kenapa dia disana?" ucapnya. Orang dewasa yang berada didalam ruangan merasa iba dengannya. Tidak ada jawaban untuk menjawab pertanyaannya itu, ia mendekatkan dirinya pada sang kakak dan berusaha membangunkannya. Sang kakak akhirnya sedikit tersontak saat sang adik menggoyangkan tangannya. Anak yang bernama Seajayana bangun. "Kakak!" seru sang adik yang bernama Javjayana. Sea tentu saja mengenal suara adiknya itu, dia menoleh lemas ke arah adiknya dan tersenyum. Dokter dan suster tetap memantau mereka.
Akhirnya mereka berdua dipindahkan dari kamar yang memiliki kasur satu menjadi kamar yang memiliki dua kasur. Sang kakak memandang adiknya sendu. Sejujurnya ia sudah diberitahu oleh Dokter disana bahwa berita duka menimpa mereka, kedua orang tuanya telah berpulang kepada sang pencipta. Sea ikut bermain bersama Jav, lalu tak disangka sang adik menanyakan hal yang membuat sang kakak merasa bingung. "kak, kita kan sudah bertemu. lalu dimana mama dan papa?" ucapnya. Tentu sang kakak tidak bisa berbuat apa apa dengan pertanyaannya. Jav membubarkan lamunan sang kakak dan bertanya kembali tentang kedua orang tuanya itu.
Hari berganti. Kini kedua kakak beradik itu berada tepat dirumah kediaman sang kedua orang tuanya itu, mereka mengenakan pakaian berwarna hitam. Jav tak henti henti meneteskan air matanya dan Sang kakak hanya diam. Mereka berkerja sama untuk membersihkan rumah. Mereka telah menyelesaikannya dan mereka merebahkan dirinya di sofa. "kak, kalo misalnya Mama dan Papa liat kita telah membersihkan rumah sendiri apa ya reaksi mereka" Jav berkata sambi terkekeh kecil, "mungkin mereka akan mebelikan kita mainan atau kita akan dicium terus menerus" jawab Sea dengan kekehannya. Mereka tetap bersyukur masih memiliki satu sama lain walau kedua orang tuanya telah tiada.
"Jav ayo makan dulu, kakak telah menyiapkan makanannya" ucap yang lebih tua, "siap kakak!" seru yang lebih muda. Sea sudah diajarkan mamanya bagaimana caranya memasak nasi maupun membuat masakan kecil, sedangkan sang adik masih terlalu dini untuk memahami hal ini. "kakak! ini sangat enak, seperti masakan mama!" sorak Jav, Sea hanya tersenyum teduh melihat sang adik tercintanya makan dengan lahap masakannya itu.
Dua hari dari hari itu telah tiba, Sea memasak sarapan untuknya dan tentu saja adiknya itu. Jav baru saja keluar dari kamarnya dengan wajah khas bangun tidurnya itu, "Jav! sudah kakak katakan, mandi dahulu baru kemari astaga" keluh Sea. Jav yang malas mendengarkan ocehan sang kakak lalu berbalik kearah kamarnya untuk mengambil seragam dan mandi. Sea asik memakan sarapannya dengan menonton serial drama favoritnya, lalu terdengar teriakkan dari arah kamar kecil itu. Sea segera mendatangi sumber suara. "Jav? apa yang terjadi mengapa kau berteriak?" panik sang kakak, "Kak! ada cicak disini, tolong kak aku kakak!" serunya. Jav membukakan pintu lalu mebiarkan kakaknya masuk dan mengusir ciciak itu, "sudah hilang, lanjutkan mandimu" ucap Sea. Kini Jav bersiap menggunakan sepatunya setelah menyelesaikan sarapannya bersama sang kakak, "kak, nanti aku pulang agak sorean ya" ucapnya, "baiklah, tapi jangan lewat jam makan malam ya" jawab Sea.
Jav memasuki kelasnya dan disambut ramah oleh anak kelasnya, "Jav! akhirnya kau datang lagi kesekolah, kami kangen denganmu!" ucap anak sekelas Jav. Tentu saja ia tak bisa mengontrol diri dari rasa malu maupun rasa senang karena itu bercampur menjadi satu. Jav diberikan makanan ringan semacam keripik dari sahabatnya itu, "untukmu karena teman terbaikku telah masuk kembali!" serunya.
Sea membuka pintu dan memasuki ruangan itu, ia mencari kursi yang masih belum ada pemiliknya lalu mendudukkan dirinya disitu. Dosen masuk kekelas dan menyapa. Sea menoleh ke arah jam tangan yang ia kenakan lalu kembali mengerjakkan tugas yang telah di berikan dosennya itu. Sekarang jam pagi kuliah Sea telah selesai, ia memiliki kelas lagi pada jam dua belas nanti. Maka dari itu Sea menyempatkan dirinya mencari pekerjaan part time dimanapun demi mencukupi kebutuhan setiap harinya bersama sang adik.
Jav pergi ke cafe untuk kerja kelompok pelajaran bersama teman temannya, ia membuka pintu toko dan disapa oleh karyawan disana. Temannya mengajak Jav untuk duduk dahulu dan mengeluarkan laptop. Teman Jav memanggil salah satu karyawan untuk memesan kue disana, awalnya Jav hanya berfokus dengan pekerjaan dilaptopnya namun fokusnya dibubarkan dengam suara orang yang terasa ia kenali. Ia menoleh kesumber suara dan benar itu kakaknya yang sedang mengerjakan kerjaan part timenya. Tentu saja hal itu membuat Jav dan Sea kaget.
"kak? kenapa kerja?" tanya Jav, Sea hanya diam bingung akan menjawab apa pada adiknya ini. Jav sudah tidak anak kecil lagi, ia paham dengan kondisi ekonomi mereka berdua. "kakak hanya bekerja saat kakak tidak ada jam kuliah, agar kita tetap bisa hidup tanpa bergantungan pada Paman atau Bibi" jelas Sea. Tentu Jav yang mendapatkan balasan seperti itu ia tidak bisa berkutik.
Malam datang, membangunkan perut Jav yang sedang tenang menjadi berbunyi memberi kode minta diberikan asupan. Jav membuka pintu kamarnya dan tidak sengaja melihat sang kakak yang baru saja masuk dari pintu utama. "Kak, abis darimana?" tanya Jav yang baru saja keluar dari kamarnya dan melihat kakaknya yang baru saja masuk dari pintu utama. "Kakak baru saja membeli stock mie jika kamu lapar malam-malam" jawab Sea, Jav hanya mengangguk paham.
Jav merasa terharu melihat dedikasi kakaknya untuk memastikan bahwa mereka tidak kekurangan apa pun, meskipun dalam situasi sulit setelah kehilangan kedua orang tua mereka. Dia menyadari betapa beratnya tanggung jawab yang ditanggung kakaknya, dan dia merasa bersyukur memiliki kakak yang begitu kuat dan peduli. Malam itu, mereka berdua duduk di meja makan, menikmati mie instan yang disiapkan oleh Sea. Meskipun sederhana, momen itu penuh makna bagi mereka berdua. Mereka berbagi cerita tentang hari mereka, tertawa, dan saling menguatkan satu sama lain. Setelah makan malam, mereka berdua berjalan-jalan di halaman belakang rumah. Langit gelap dihiasi oleh gemerlap bintang, dan udara malam yang sejuk menyegarkan. Mereka duduk bersama di bawah pohon favorit mereka, saling berbagi harapan dan impian mereka untuk masa depan.
"Kak, aku ingin kita tetap kuat bersama," kata Jav dengan lembut, "Aku tahu kita telah kehilangan banyak, tapi kita masih punya satu sama lain." Sea tersenyum pada adiknya dan memeluknya erat. "Kita akan melalui ini bersama, Jav. Kita adalah keluarga, dan kita akan selalu saling mendukung." Mereka berdua duduk di bawah langit malam yang tenang, merasakan kehangatan satu sama lain dan menguatkan tekad untuk menghadapi masa depan dengan penuh semangat. Meskipun perjalanan mereka penuh dengan tantangan, mereka tahu bahwa selama mereka bersama, mereka bisa mengatasi segalanya. Dan dengan itulah, mereka memulai babak baru dalam hidup mereka, bersama-sama menghadapi dunia dengan keberanian dan kekuatan yang mereka temukan dalam satu sama lain.
Hari-hari berlalu, Sea dan Jav terus menjalani kehidupan mereka dengan penuh semangat dan keteguhan hati. Sea terus bekerja keras untuk menyambung hidup mereka berdua, sementara Jav dengan tekun mengejar pendidikannya di sekolah. Meskipun mereka menghadapi berbagai rintangan dan tantangan, Sea dan Jav selalu saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Mereka belajar untuk bertahan dalam kesulitan dan merayakan setiap keberhasilan kecil yang mereka capai bersama. Setiap hari adalah kesempatan baru bagi mereka untuk tumbuh dan berkembang. Sea terus bekerja keras untuk memberikan yang terbaik untuk adiknya, sementara Jav gigih mengejar cita-citanya untuk mencapai impian mereka bersama. Meskipun kehilangan kedua orang tua mereka masih meninggalkan luka yang dalam, Sea dan Jav belajar untuk menerima kenyataan dan memilih untuk melangkah maju dengan penuh harapan dan optimisme.
Di tengah badai kehidupan, mereka menemukan kebahagiaan dalam kebersamaan mereka, mengukir cerita baru yang penuh kasih sayang dan kekuatan. Dengan cinta dan dukungan satu sama lain, Sea dan Jav melanjutkan perjalanan mereka, siap menghadapi masa depan dengan keyakinan dan tekad yang tak tergoyahkan.
Saat waktu berjalan, Sea dan Jav tidak hanya bertumbuh sebagai individu, tetapi juga sebagai pasangan kakak-adik yang semakin kuat dan dekat. Mereka belajar untuk saling menghargai dan mendukung impian satu sama lain, menjadi sumber kekuatan dan inspirasi satu sama lain dalam setiap langkah hidup mereka. Sea terus meniti karirnya dengan tekun, dan keberhasilannya dalam pekerjaan part time memberinya pengalaman yang berharga dan pengetahuan yang lebih dalam tentang dunia kerja. Sementara itu, Jav menunjukkan dedikasi yang luar biasa dalam pendidikannya, meraih prestasi akademis yang gemilang dan mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan dirinya secara holistik. Meskipun mereka berdua mengalami masa-masa sulit dan tantangan yang tak terduga, Sea dan Jav selalu menemukan kekuatan dalam kebersamaan mereka. Mereka belajar untuk tetap optimis dan pantang menyerah di hadapan setiap rintangan, menemukan solusi dan pelajaran berharga dalam setiap kesulitan yang mereka hadapi.
-qfs
0 comments:
Post a Comment