Monday, 29 January 2024

Dandelions - Ruth B (Phuwintang Tangsakyuen)

 

phuwintang as Ricky Yarema
                                                               
Pertandingan sengit telah diselenggarakan tepat pukul 13.00. Disaat itu, aku sangat terpukau dengan salah satu anggota pemain basket. Aku dan temanku sangat mendukungnya dalam melawan lawan permainannya itu. Aku tidak setuju bahwa anggota yang membuat ku terpukau
sering jatuh. Seiring berjalannya waktu, dia sudah berusaha sekuat tenaganya untuk memenangkan permainan namun naas, lawan sangat unggul. Dia terlihat menyedihkan saat melihat papan score yang tercantum tepat di depannya. Waktu hanya tersisa 2 menit, dan dari sekarang ia mulai membuat plan dengan teman satu team dengan nya. Permainan dimulai kembali, dia seperti seekor serigala kecil yang selalu pantang menyerah dalam seluruh hal, dan termasuk di depannya itu secara langsung.

Aku melihatnya membungkukkan badan pada penonton. Dan saatnya di arahku, depanku tepat aku melihat anggota basket itu satu per satu telah meneteskan air matanya termasuk dia. Aku merasakan kasihan padanya, mengapa dia bisa kalah dengan lawannya? Seharusnya dia dan anggota dapat mengalahkannya karena mereka memiliki teknik yang bagus. Namun naas mereka kalah dan tidak dapat membawa piala yang mereka dambakan dari pertandingan ini. Mereka satu per satu keluar dari arena pertandingan, mataku tak bisa luput darinya yang terus melihat ke arahnya, melihat mata yang mulai menjadi merah dan mengisakkan kesedihannya aku tak tahan terus menerus saja mengucapkan "semangat ya!".

Andai ku bisa meraihnya dan mengatakannya secara langsung. Namun aku sudah tahu faktanya, aku tidak bisa mengatakannya karena aku memiliki gengsi yang tumbuh sejak dulu. Seiring berjalannya waktu, pertandingan yang sudah selesai itu sudah memasuki bulan ke-2. Dan ini bulan ke-2 yang membuatku masih kepikiran dengannya, siapa dia? Bagaimana caranya dia membuatku menjadi sangat tertarik padanya, aku selalu tidak luput menaruhnya didalam doaku dan selalu memikirkannya, "apa yang dia lakukan ya di sekolah maupun dimanapun?" tanya ku kepada diriku sendiri. Aku terus menerus menceritakannya kepada teman maupun ibuku tentangnya. Dan pada akhirnya aku mendapatkan informasi yang menyenangkan, bahwa ibuku telah di terima di dalam festival di sekolah miliknya itu, aku pun tidak luput dengan kebahagiaan yang melebihi 100% dari biasanya.

Saat hari kejadian aku melihatnya berjalan melewatiku dengan tas yang terlihat terlalu besar telah dikenakan olehnya. Aku mengikutinya dan dia menghilang dari pandanganku yang menunjukan bahwa ia pergi ke arah kelasnya. Berjalannya waktu yang terasa cepat bagiku, akhirnya aku mendengarkan pengumuman dari sekolahannya berkata bahwa kelasnya harus keluar dan menyambut orang yang memiliki yayasan disekolahannya. Dia keluar dari kelas dan berbaris mengadap ku, aku terkejut dan membuka ponsel genggamku dan menyamakannya dengan foto saat ia bermain basket, dan benar! itu dia, betapa beruntungnya aku dapat bertemu dengannya.

Tuhan kau mengabulkan permintaanku untuk bertemu dengannya walau hanya sekali hari ini. Aku sangat bahagia dan menyampaikan pada teman-temanku yang mengetahui bahwa aku sedang dalam suasana hati yang gembira karena dapat bertemu dengan anak yang telah aku impikan. Setelah itu dia pergi ke acara sekolahnya yang berada ditempat yang berbeda denganku. Aku berpikir sekali lagi dia mengingatku atau hanya sepintas saat pertandingan itu saja? Tapi jelas- jelas aku melihatnya dan dia melihatku. Dia berada di depanku sekarang dengan bertanya, aku merasa bahwa tubuh dan ragaku sedang di alam lain dan aku tidak dapat fokus dengan apa yang ia katakan. Aku hanya fokus dengan memandang wajah manisnya itu.

Akhir dari acara sudah ditentukan, tentu saja dengan sambutan hujan yang hanya rintik. Namun itu sangat menyejukkan dengan memandang wajahnya yang nan manis itu. Hati bergejolak senang dengannya tepat di depanku, dia akhirnya pergi kearah temannya untuk bermain maupun pergi membeli makanan disana. Sudah setengah hari dan hampir di akhir acara dari festival di sekolahannya itu. Aku sangat bosan dan menunggu anak itu untuk datang kembali kesini tapi sepertinya dia belum datang karena tidak diizinkan keluar. Jujur saja aku kesepian dengan tidak ada dirinya disini, aku rindu dengan wajahnya saat tersenyum itu dapat menghangatkan hati. Andai aku memiliki keberanian lebih agar aku bisa berteman mungkin dapat lebih? Hanya Tuhan yang paham dengan jalan cerita kehidupanku saat ini. Terimakasih telah menemukannya padaku dan menjadi salah satu tokoh didalam cerita pendek ku.


qfs - 
                                                               



3 comments: